Salam engineer gan
aku mau ajak teman2 mbolang muncak ke gunung lawu, aku kesana pada februari 2011 bareng sama teman2 kampus.
Yah pas februari kebetulan aku sedang liburan menunggu masuk semester1 kuliah lanjut dari D3 ke S1, setelah resign dari PLTU Paiton IPMOMI pada awal akhir januari 2011. Kebetulan ditawari teman2 muncak ke lawu
Oke setelah mempersiapkan diri dari kesehatan, perlengkapan, dll. Pada jumat sore sehabis jumatan aku meluncur ke terminal bungurasih menunggu teman2 lainnya disana. Dan sialnya hujan turun begitu deras hampir 2jam non-stop pertanda buruk pada rencana muncak kita. Dari bungurasih kita menuju ke magetan di rumah salah satu temanku sebagai base-camp sebelum muncak lawu esok harinya.
Malam jam 10an kita sampai di terminal maospati magetan, dan langsung carter pick-up untuk 10anak menuju ke rumah temanku. Setelah sampai di rumah temanku kita langsung istirahat dan makan tentunya..heheheh.. tapi pertanda buruk pun dimulai hujan turun dengan derasnya sepanjang malam.. kami pun khawatir, tapi karena tekad kita sudah bulan dan mbonek kita tetap muncak besok apapun yang terjadi.
Pagi hari begitu dingin di magetan setelah semalaman diguyur hujan. Kami pun mempersiapkan diri dengan baik. Soalnya kita akan nge-camp dan bersiap dengan cuaca extrem di puncak.
Oke dari magetan kota. Kita carter mobil colt untuk 10anak menuju cemoro sewu. Gerbang menuju puncak lawu. Dan perjalanan ke cemoro sewu sudah dibayang-bayangi sama mendung yang kelam dan menggelayut. Dalam perjalanan kita juga melewati telaga sarangan yang terkenal itu. Setelah satu jam perjalanan akhirnya kita tiba di cemoro sewu. Disana kita disambut dengan cuaca extrem yang kita prediksikan yakni hujan badai disertai kabut tebal menyambut kedatangan kita.
Disana kita berteduh di masjid cemoro sewu sekalian solat duhur dan juga mencari tahu informasi tentang pendakian ke puncak lawu. Karena cuaca yang extrim hujan badai kencang sehingga banyak orang disana menyarankan kita untuk tidak muncak sampai menunggu waktu.baru di bawah kaki gunung lawu >> cemoro sewu saja udah hujan badai.. apalagi di puncak?? |
sang penakluk lawu siap mendaki walau rintangan badai menanti |
Selagi menunggu hujan badai reda, kita juga stand-by di pos, disana kita bertemu dengan pendaki yang sudah stay 1hari 1mlm, mereka dari kmpus di jogja, katanya mereka jg dari kemarin menunggu cuaca reda dan sepertinya cuaca semakin memburuk.
Selang beberapa saat, salah seorang penjaga pos menutup portal gerbang pendakian cemorosewu, tapi kami lumayan terkejut saat melihat banyak orang tua (30-50 tahunan) yang naik ke atas dengan tenangnya, dan juga ada yg turun dengan santai, pas kutanya ternyata mereka itu peziarah yang muncak ke gunug lawu, memang sih gunung lawu salah satu gunung sakral di tanah jawa, disini raja majapahit terakhir raden brawijaya melarikan diri dan menghilang untuk selamanya karena terdesak sama masuknya islam di tanah jawa. Makanya saya beri judul spiritual clmibing.. karena memang gunung ini sangat sakral.
Setelah berdiskusi luamayan panjang, kita akhirnya memutuskan untuk muncak pada sore itu, mengingat kita sudah sampai disana, kepalang tanggung untuk kembali. dengan mengucap bismillah kita muncak, dan dengan start yg harusnya pagi, mundur jadi siang jam2-an, jadi perkiraan kita nanti harus bermalam di pos-3.
Oke setelah hampir setengah jam mendaki kita landing di pos-1, disana tidak ada orang sama sekali, bahkan warung-warung PKL banyak yang rusak diterjang hujan badai, sehingga kita pun lumayan ngeri melihatnya. Tapi tekad sudah bulat untuk terus muncak dan maju!!
pos1 yang luluh lantak dihempas hujan badai, PKL yg biasanya ramai pun ikut2an terhempas kosong |
Oiya jalur pendakian gunung lawu ini lumayan enak jalur yg melewati cemorosewu, jalan setapak rapi dengan batu, tidak seperti gunung lainnya yang jalan setapaknya ga semulus lawu, mungkin karena gunung ini banyak didatangi peziarah, sehingga jalan setapaknya pun bagus
Gunung lawu ramenya ketika 10 suro, pas itu ada upacara adat di puncak lawu, dan juga dari berita dulu aku pernah bca kalau semua presiden indonesia pernah muncak ke atas lawu, dan itu kaya semacam tradisi bagi seorang presiden untuk muncak ke gunung lawu.
terus mendaki walau hujan dan licin |
harus hati-hati karena jalan setapak batu yang kadang licin dan rawan longsor |
Hujan badai lumayan membuat laju kita mendaki lumayan pelan dan hati2, sehingga perkiraan bisa sampai di pos-3 sebelum malam pun molor, kita sampai di pos-3 menjelang isyak, dan disana kita disambut dengan hujan yang semakin menjadi, langsung kita berkoordinasi untuk mencari tempat yang pas mendirikan tenda untuk menginap melewati malam yang paling horor selama hidupku. kami mendirikan dua tenda camp yang diisi 10an temanku.
Kenapa horor?? karena sepanjang malam dari petang sampai pagi harinya terus diguyur sama hujan badai, dan dihempas angin disertai bunyi pohon dan daun yang terhempas badai setiap 10 detik angin selalu menyambar dan membuat malammu semakin mencekam. ditambah suhu yang hampir minus dan basah, semakin menderita dan horor malammu, bukan itu saja terdengar dari sebelah ada suara embah2 lagi bertanya kepada kita. dan saya pun heran karena diluar itu hujan bandai lebat dan gelap.. apa mungkin imaginasi saja.. tapi temanku juga mendengarnya .. nah lo?? semakin horor.. aku pun berharap malamku berjalan denagn cepat dan berganti pagi. tapi yang ada hanya dingin dan suara gemuruh hujan badai setiap 10 detik yang menerpa tendaku, apa mungkin bisa tidur dengan nyenyak dan keluar dari penderitaan ini semua??
malam datang dan hujan badai masi meneror |
suasana dalam tenda ketika malam yang mencekam seumur hidupmu datang |
Ditambah salah satu temenku ada yang kram karena kedinginan, sehingga kita pun coba membuat minuman hangat untuk menghangatkan badannya, peralatan masak memasak dipersiapkan seadanya, makan pun seadanya yang kami bawa, dari mie, roti, dll... sungguh malam yang mencekam dan menyiksa dalam sejarah hidupku. dan aku bisa merasakan sakit yang dirasakan temanku ini. untungnya aku lumayan terlatih menghadapi situasi genting sekalipun.. heheheeh.. tapi sekali lagi harus kuakui malam itu adalah malam terhoror.. waktu pun berjalan dengan sangat pelan menemani malam kita menuggu esok pagi yang cerah
Esok pagi cerah yang ditunggu pun akhirnya datang menghampiri kita, Alhamdulillah, kita melewati malam terhoror dan selalu percaya bahwa habis gelap terbitlah terang jika selalu positive thingking dan sabar. Karena melihat teman-teman yan syok seetlah semalaman dihajar badai, sepertinya sikap mbonek kita untuk terus maju muncak sepertinya harus dikubur dalam-dalam dan turun. disampin itu temanku juga ada yang sakit.
pagi hari yang sejuk setelah malam yang mencekam |
tim bersiap turun dari pos-3 setelah malam yang horor |
Setelah mengemasi tenda dan barang, tim turun dari pos-3, padahal 2 pos lagi sudah sampai di puncak, yah banyak pertimbangan kenapa kita harus turun.
pagi yang cerah membawa kita turun dengan wajah yang ceria setelah melewati malam terburuk dalam hidup kita. :)
keceriaan mulai terasa setelah malam yang mencekam dalam hidup kita. |
pagi yang cerah di lawu |
lawu yang akan terus menjadi misteri |
misteri lawu |
setelah malam yang kelam, lawu kembali ceria di pagi harinya |
Turun dengan perasaan ceria menikmati pemandangan fantastis lawu, akhirnya kita sampai di pos-1 dan siap stand-by untuk sarapan mengisi perut yang keroncongan melewati malam yang mengerikan semalam, peralatan disiapkan dan pesta pun digelar!! :)
tim tiba di pos-1 untuk sarapan dan kembali ceria setelah malam yang mengerikan |
masak-masak walau hanya mie goreng. :) |
serbuuu sarapan berjamaah :) |
sapu bersih semua.. pagi yang cerah di lawu :) |
tim expedisi lawu |
tim bersiap balik surabaya |